Tuesday, March 10, 2009

Karir dan Asmara Mentok? Coba Cek Gigi dan Mulut

Senyum itu penting dalam berkarier, apalagi saat menjalin hubungan asmara. Tapi bagaimana bisa senyum kalau sakit gigi? Jadi, jangan anggap sepele kesehatan gigi dan mulut.

Gigi yang tak terawat baik akan membuat bau mulut tak sedap. Anda tak mungkin bisa berdekatan dengan si Dia.

Anda sendiri pernah merasakan betapa tidak enaknya berbicara dengan seseorang yang nafasnya tak sedap. Tanpa disadari, kita akan mengambil jarak, menutup hidung dengan tangan, atau bahkan meninggalkan pembicaraan.

Dalam menjalin hubungan kasih, senyum menjadi penting. Senyum membuat Anda jauh lebih menarik. Syarat utamanaya adalah gigi dan mulut yang sehat.

Nah, begitu juga dalam karir. Senyum sangat diperlukan dan menentukan, baik dalam hubungan dengan rekan kerja, atasan, terutama klien. Jika sakit gigi sudah menyerang, boro-boro bisa senyum, segala aktivitas pun terganggu.

Survei Kesehatan Nasional (Surkesnas) 1998 menyebutkan, sekitar 62,4 persen penduduk Indonesia merasa terganggu produktivitas kerja atau sekolahnya karena sakit gigi selama rata-rata 3,86 hari per tahun.

Hal ini menunjukkan penyakit gigi dan mulut dapat menurunkan produktivitas kerja. Bagaimana karier Anda bisa cepat meningkat kalau sering tidak masuk kerja akibat sakit gigi?

Jadi, jangan sampai malas merawat kesehatan gigi dan mulut. Salah-salah, karier bisa terancam. Sudah begitu, kisah asmara pun selalu kandas. Senyum Anda cemerlang, karier dan asmara Anda pun ikut cemerlang... Ting...




(Sumber: detikNews.com)

Bau Mulut, Bagaimana Bisa Terjadi?

BAU mulut, yang secara medis disebut halitosis, dapat muncul akibat tidak teraturnya kegiatan membersihkan gigi. Bisa juga merupakan pertanda adanya masalah kesehatan serius. Bau mulut juga bisa muncul gara-gara makanan yang Anda konsumsi dan kebiasaan tidak sehat lain.

Bagaimana makanan dapat pengaruhi bau mulut?
Pada dasarnya, semua makanan diolah pertama kali dalam mulut. Karena makanan juga dicerna dan diserap ke aliran darah dan dibawa ke paru-paru, akhirnya napas pun bakal kena imbasnya. Bila Anda mengonsumsi bahan makan yang kuat sekali baunya seperti bawang atau bawang bombai, sikat gigi, flosing juga kumur dapat mengurangi bau untuk sementara waktu. Bau ini tidak akan hilang sepenuhnya sampai makanan melewati tubuh.

Mengapa kebiasaan buruk pengaruhi bau mulut?
Jika Anda tidak menyikat dan flos gigi Anda setiap hari dengan rutin, partikel makanan akan tinggal dalam mulut, membuat bakteri akan tumbuh dengan mudah dalam mulut, di sekitar gusi dan lidah. Inilah yang menyebabkan bau mulut. Bakteri yang tinggal dan partikel makanan yang tinggal dapat menyebabkan bau mulut bila tak dibersihkan. Merokok, kunyah tembakau juga dapat sebabkan bau mulut, membuat gigi tak putih lagi, mengurangi kemampuan mencecap makanan dan mengiritasi jaringan gusi.

Masalah kesehatan apa yang terkait dengan bau mulut?
Bau mulut yang terus menerus terjadi bisa jadi merupakan tanda adanya penyakit gusi. Ini akibat adanya plak pada gigi. Bakteri di dalam gigi dapat mengeluarkan toksin atau racun yang mengiritasi gusi. Jika penyakit ini tidak diselesaikan akan merusak gusi dan rahang Anda. Tidak pasnya kawat penyangga gigi, infeksi jamur dan karies juga sebabkan bau mulut.

Mulut kering atau xerostomia juga dapat menyebabkan bau mulut. Ludah diperlukan untuk melembabkan dan menetralkan asam yang diproduksi plak, juga mencuci sel-sel yang mati yang terkumpul di lidah, gusi, dan dagu. Jika tidak dikeluarkan, sel-sel ini akan menyebabkan bau mulut. Mulut kering bisa jadi disebabkan oleh pengobatan tertentu, masalah pada kelenjar ludah atau pengobatan saluran napas yang dilakukan lewat mulut.

Beberapa penyakit lain juga bisa menyebabkan bau mulut. Berikut ini yang perlu diwaspadai seperti infeksi saluran napas (pneumonia atau bronkitis), infeksi sinus kronis, diabetes, masalah ginjal, lever, asam refluks kronis, dan gangguan postnasal.

Apa yang diperlukan agar mulut tak bau lagi?
1. Periksa ke dokter gigi secara teratur. Setidaknya enam bulan sekali.
2. Banyak minum air putih dapat menggelontor partikel makanan dan bakteri juga merangsang produksi ludah.
3. Jaga makan Anda. Rajinlah sikat gigi, dua kali sehari dengan pasta gigi untuk hilangkan plak. Jangan lupa sikat juga lidah Anda. Ganti sikat gigi setiap 2-3 bulan sekali. Gunakan flos dan kumurlah dengan antiseptik.




(Sumber: kompas.com)