Thursday, November 29, 2012

DENTAL CARE CENTER OPEN 3 JANUARY 2013 !



Designer Said....

* Our goal was to create a calming environment with a simplistic minimal aesthetic. To do so we developed a layout that was all about the patient journey throughout the practice from beginning to end. We introduced glass partitions, a neutral palette and incorporated indirect architectural lighting to open up the interior, making the space appear much larger. All of these elements created the ideal backdrop for the existing decorative plaster ceiling which we decided to retain as a key feature within the combined reception and waiting area. – Ardillas Nuh 

* In 2012 we were approached by Drg. Linus Boekitwetan an established and successful career-driven cosmetic dentist wanting to renovate for better service for his clients. The result, ‘Drg. Linus Boekitwetan’s Dental Care Center’, is a practice that is as dynamic and unique as Drg. Linus himself. It challenges the pre-conceived notions of how a dental practice should present itself. It is strikingly modern – yet at the same time calm, peaceful and intimate. Its design is all about contrasts: state of the art versus traditional, relax versus dynamic, straight versus curving. – Rewandi Vika 


* Drg. Linus Boekitwetan’s Dental Care Center is a modern purpose built dental practice situated, promoting a comfortable, relaxing but clinical environment, boasting the latest high-tech equipment. This enables us to provide up to the minute, quality care for our patients. – David Theonardy 
  

DENTAL CARE CENTER ADDRESS

Jl. Surya Sarana 2 C /12. Sunrise Garden.
Jakarta Barat 

OPENING HOURS

Monday to Saturday 

By appointment only 


  


Saturday, August 4, 2012

Malas Makan Usai Pakai Kawat Gigi di Tabloid Mom & Kiddie edisi 25 (27 Juli - 9 Agustus 2012)


Tanya : Belum lama ini, putri saya Mahesa (usia 12 tahun) memasang kawat gigi dengan metal bracketsecara permanen. Namun tindakan pemasangan itu menimbulkan luka di sekitar mulut bagian dalamnya, seperti sariawan. Karena mengeluh sakit, Mahesa jadi malas makan. Dok, apa luka itu timbul akibat salah pemilihan jenis kawat gigi? Bagaimana mengatasinya? Apakah ada larangan makanan untuknya? Terimakasih. Komala – Sunter, Jakarta  

Jawab :
Jika dilihat dari usia Mahesa, maka pemasangan kawat gigi tersebut sudah tepat karena gigi tetapnya sudah tumbuh semua. Pemilihan jenis kawat gigi juga sebenarnya tidak masalah, jika memang menggunakan kualitas yang baik.Memang saat baru pemakaian awal, mulut anak memerlukan adaptasi, karena ada bagian bracket atau kawat yang menonjol. Bagian yang menonjol tersebut mengalami gesekan dengan bibir atau pipi bagian dalam, sehingga terkadang menimbulkan luka atau sariawan.
Namun luka di sekitar bibir bagian dalam juga bisa terjadi karena mungkin anak ibu alergi pada bahan kawat atau metalnya. Selain itu cobalah ibu cek, apakah bracketyang digunakan itu tumpul atau ada bagian yang tajam sehingga melukai bagian dalam bibir anak ibu.

Orthodontic Wax
Jika luka yang timbul karena gesekan pada bracket, maka bisa digunakan lilin khusus untuk menutup bracketdengan orthodontic wax. Alat ini bisa digunakan kapan saja, sedangkan untuk lama pemakaian tergantung pada kondisi anak. Tapi umumnya dipakai satu minggu hingga satu bulan.
Jika anak sudah terbiasa dengan adanya bracket pada mulutnya maka orthodontic wax bisa tidak digunakan lagi.
Yang perlu diingat selama memakai orthodontic wax adalah ketika proses makan sebaiknya wax tersebut dilepas, agar tidak tertelan.
Untuk mengatasi alergi karena bahan yang digunakan, maka sebaiknya diganti dengan bahan lain.
Untuk mengatasi sariawan, bisa diberikan obat sariawan dalam bentuk cairan atau gel hingga sembuh. Obat sariawan tersebut bisa dibeli di apotik.

Hindari Makanan Keras & Lengket
Mengenai makanan disarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang keras dan lengket. Makanan yang keras seperti kerupuk atau keripik yang keras. Sedangkan makanan yang lengket seperti dodol, empek-empek, permen karet dan lainnya. Namun bukan berarti makanan tersebut tidak boleh dikonsumsi sama sekali.
Anak, tetap boleh makan dengan nyaman dengan cara memotong kecil-kecil makanan tadi sebelum dimasukan ke dalam mulut. Dengan begitu, makanan keras atau lengket tidak menempel di kawat gigi dan merusak pemasangan kawat giginya.
Mengenai minuman, tidak ada larangan untuk tidak meminum salah satu atau beberapa jenis minuman. Tidak ada juga minuman yang dikhususkan.

Rajin Kontrol & Membersihkan Gigi
Perlu diperhatikan bagi semua orang yang menggunakan kawat gigi, baik anak maupun dewasa adalah harus rajin memeriksakan giginya sebulan sekali ke dokter gigi dan selalu menjaga kebersihan gigi. Jangan lupa untuk menyikat gigi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Tujuannya untuk menghindari timbulnya gingivitis yang gejalanya gusi bengkak dan berdarah akibat pembentukan plak dan karang gigi baik di gigi atau di kawat gigi.
Bagi anak-anak sangat diperlukan pengawasan orangtua dalam membersihkan giginya setelah makan. Sebab jika anak membersihkan sendiri dikhawatirkan kurang bersih dan kurang hati-hati sehingga bracket-nya bisa terlepas.


Deppy Marlinda from Tabloid Mom & Kiddie

Monday, July 23, 2012

Me & Journalist

 Zack Petersen from The Jakarta Globe

  Ayu E. Setyowati from Tabloid Wanita Indonesia

Elisabeth Riris from Le Mariage Magazine

Deppy Marlinda from Tabloid Mom & Kiddie

Thursday, July 12, 2012

9 Tip Jaga Kesehatan Mulut & Gigi di Majalah Sekar edisi 87/12 (11-25 Juli 2012)


Selama masa puasa, kesehatan mulut dan gigi perlu mendapat perhatian ekstra. Apa saja yang harus diperhatikan? Berikut uraian Drg. Linus Boekitwetan, M.Kes (Ort).

      Hindari makanan berbau menyengat
Makanan berbau menyengat, seperti petai,durian, bawang dan jengkol memicu bau mulut yang akan bertahan cukup lama. Karena itu, jika memungkinkan, sebaiknya dihindari.

Namun, bila tetap ingin atau tidak bisa terhindar dari jenis makanan itu, akalilah dengan menyantap buah-buahan segar sebagai pencuci mulut. Misalnya jeruk. Jadi, para ibu diharapkan menyediakan buah segar jika menyajikan makanan berbau menyengat di saat sahur dan berbuka.

     Menggosok gigi dengan benar
Jangan lupa menggosok minimal dua kali sehari, yaitu setelah sahur dan sebelum tidur. Untuk membersihkan sisa-sisa makanan pada sela-sela gigi, cobalah menggunakan benang gigi (dental  floss). Jika ingin menggunakan obat kumur, pilihlah yang tidak mengandung alkohol dan jangan terlalu sering.

Selain gigi, lidah juga ada baiknya dibersihkan dengan alat khusus yang banyak tersedia di toko-toko farmasi. Bila memakai gigi palsu, bersihkan juga secara teratur pada saat menyikat gigi. Jangan sampai sisa-sisa makanan tertinggal pada gigi palsu.

      Perbanyak konsumsi air putih
Minum air putih paling tidak delapan gelas sehari. Menurut drg. Linus yang merupakan lulusan FKG Universitas Indonesia tersebut, konsumsi air yang cukup dapat membantu mempertahankan keseimbangan cairan dalam tubuh, terlebih saat puasa. Pastikan anak-anak juga cukup mengonsumsi air putih selama puasa. Berikan mereka penjelasan bahwa konsumsi air putih yang cukup akan membuat badan mereka tidak cepat lelah dan lebih sehat saat berpuasa.

      Hindari rokok dan alkohol
Seperti petai dan jengkol, rokok serta alkohol juga dapat memicu bau mulut. Alkohol, misalnya, bisa menyebabkan produksi air liur berkurang. Air liur yg berkurang membuat bakteri menjadi lebih banyak dan cepat berkembang, sehingga mulut berbau kurang enak” demikian keterangan drg. Linus.

      Periksa kesehatan gigi
Kadang-kadang kita malas ke dokter gigi dengan berbagai alasan. Sibuklah, merasa tidak ada keluhan pada gigi, atau alasan-alasan lain. Padahal, gigi yang sehat menunjang aktivitas, terlebih ketika berpuasa.

Ada baiknya Anda memeriksakan kesehatan gigi secara rutin setiap enam bulan sekali. Pemeriksaan itu termasuk untuk mengetahui apakah ada karang gigi atau lubang. Sebab, kata drg. Linus, sisa makanan dapat terjebak di dalam lubang gigi dan menyebabkan bau mulut. Terlebih pada anak-anak usia dini yang sedang senang-senangnya makan jajanan serba manis.

Pembersihan karang gigi juga tak kalah pentingnya. Mengapa? Sebab, plak dan karang gigi dapat menyebabkan penyakit radang gusi seperti gingivitis & periodontitis. Dua penyakit itu berpeluang memicu bau mulut.

     Perhatikan penyakit lainnya
Waspadai pula penyakit-penyakit tertentu, khususnya diabetes yang tidak terkontrol serta gangguan pencernaan. “Penyakit-penyakit itu juga berpotensi menimbulkan bau mulut,” jelas drg. Linus.

      Konsumsi makanan probiotik
Ajak anggota keluarga untuk menyantap makanan probiotik, seperti yoghurt tanpa rasa. Jenis makanan itu dapat membantu kesehatan pencernaan, saluran yang mudah mengalami gangguan ketika Anda berpuasa.

“Selain itu, makanan probiotik bisa mengurangi bakteri yang memicu bau mulut tak sedap,” terang drg. Linus, pemegang sertifikasi dari American Dental Association. Lepas dari puasa, biasakan anak-anak mengonsumsi bahan makanan probiotik, sehingga mereka melanjutkan kebiasaan itu sampai dewasa.

     Konsumsi buah-buahan
Buah-buahan seperti wortel, apel, bengkuang tepat disantap kala berpuasa. Menurut pria yang menamatkan S2 di bidang Ortodontik di FKG Universitas Trisakti itu, buah-buahan itu dapat merangsang lebih banyak produksi air liur. Supaya keluarga tidak bosan, buatlah jus dari campuran buah-buahan tersebut.

      Konsumsi bahan makanan yang mengandung vitamin C
Bahan makanan alami yang mengandung vitamin C sangat baik untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Tidak perlu buah yang mahal. Jeruk, tomat dan, jambu biji adalah pilihan yang tepat. Selain harganya murah, buah-buahan itu juga gampang dtemukan di pasar-pasar tradisional.

Hindari konsumsi vitamin C yang terdapat dalam suplemen karena justru akan memicu bau mulut.