Monday, July 23, 2012

Me & Journalist

 Zack Petersen from The Jakarta Globe

  Ayu E. Setyowati from Tabloid Wanita Indonesia

Elisabeth Riris from Le Mariage Magazine

Deppy Marlinda from Tabloid Mom & Kiddie

Thursday, July 12, 2012

9 Tip Jaga Kesehatan Mulut & Gigi di Majalah Sekar edisi 87/12 (11-25 Juli 2012)


Selama masa puasa, kesehatan mulut dan gigi perlu mendapat perhatian ekstra. Apa saja yang harus diperhatikan? Berikut uraian Drg. Linus Boekitwetan, M.Kes (Ort).

      Hindari makanan berbau menyengat
Makanan berbau menyengat, seperti petai,durian, bawang dan jengkol memicu bau mulut yang akan bertahan cukup lama. Karena itu, jika memungkinkan, sebaiknya dihindari.

Namun, bila tetap ingin atau tidak bisa terhindar dari jenis makanan itu, akalilah dengan menyantap buah-buahan segar sebagai pencuci mulut. Misalnya jeruk. Jadi, para ibu diharapkan menyediakan buah segar jika menyajikan makanan berbau menyengat di saat sahur dan berbuka.

     Menggosok gigi dengan benar
Jangan lupa menggosok minimal dua kali sehari, yaitu setelah sahur dan sebelum tidur. Untuk membersihkan sisa-sisa makanan pada sela-sela gigi, cobalah menggunakan benang gigi (dental  floss). Jika ingin menggunakan obat kumur, pilihlah yang tidak mengandung alkohol dan jangan terlalu sering.

Selain gigi, lidah juga ada baiknya dibersihkan dengan alat khusus yang banyak tersedia di toko-toko farmasi. Bila memakai gigi palsu, bersihkan juga secara teratur pada saat menyikat gigi. Jangan sampai sisa-sisa makanan tertinggal pada gigi palsu.

      Perbanyak konsumsi air putih
Minum air putih paling tidak delapan gelas sehari. Menurut drg. Linus yang merupakan lulusan FKG Universitas Indonesia tersebut, konsumsi air yang cukup dapat membantu mempertahankan keseimbangan cairan dalam tubuh, terlebih saat puasa. Pastikan anak-anak juga cukup mengonsumsi air putih selama puasa. Berikan mereka penjelasan bahwa konsumsi air putih yang cukup akan membuat badan mereka tidak cepat lelah dan lebih sehat saat berpuasa.

      Hindari rokok dan alkohol
Seperti petai dan jengkol, rokok serta alkohol juga dapat memicu bau mulut. Alkohol, misalnya, bisa menyebabkan produksi air liur berkurang. Air liur yg berkurang membuat bakteri menjadi lebih banyak dan cepat berkembang, sehingga mulut berbau kurang enak” demikian keterangan drg. Linus.

      Periksa kesehatan gigi
Kadang-kadang kita malas ke dokter gigi dengan berbagai alasan. Sibuklah, merasa tidak ada keluhan pada gigi, atau alasan-alasan lain. Padahal, gigi yang sehat menunjang aktivitas, terlebih ketika berpuasa.

Ada baiknya Anda memeriksakan kesehatan gigi secara rutin setiap enam bulan sekali. Pemeriksaan itu termasuk untuk mengetahui apakah ada karang gigi atau lubang. Sebab, kata drg. Linus, sisa makanan dapat terjebak di dalam lubang gigi dan menyebabkan bau mulut. Terlebih pada anak-anak usia dini yang sedang senang-senangnya makan jajanan serba manis.

Pembersihan karang gigi juga tak kalah pentingnya. Mengapa? Sebab, plak dan karang gigi dapat menyebabkan penyakit radang gusi seperti gingivitis & periodontitis. Dua penyakit itu berpeluang memicu bau mulut.

     Perhatikan penyakit lainnya
Waspadai pula penyakit-penyakit tertentu, khususnya diabetes yang tidak terkontrol serta gangguan pencernaan. “Penyakit-penyakit itu juga berpotensi menimbulkan bau mulut,” jelas drg. Linus.

      Konsumsi makanan probiotik
Ajak anggota keluarga untuk menyantap makanan probiotik, seperti yoghurt tanpa rasa. Jenis makanan itu dapat membantu kesehatan pencernaan, saluran yang mudah mengalami gangguan ketika Anda berpuasa.

“Selain itu, makanan probiotik bisa mengurangi bakteri yang memicu bau mulut tak sedap,” terang drg. Linus, pemegang sertifikasi dari American Dental Association. Lepas dari puasa, biasakan anak-anak mengonsumsi bahan makanan probiotik, sehingga mereka melanjutkan kebiasaan itu sampai dewasa.

     Konsumsi buah-buahan
Buah-buahan seperti wortel, apel, bengkuang tepat disantap kala berpuasa. Menurut pria yang menamatkan S2 di bidang Ortodontik di FKG Universitas Trisakti itu, buah-buahan itu dapat merangsang lebih banyak produksi air liur. Supaya keluarga tidak bosan, buatlah jus dari campuran buah-buahan tersebut.

      Konsumsi bahan makanan yang mengandung vitamin C
Bahan makanan alami yang mengandung vitamin C sangat baik untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Tidak perlu buah yang mahal. Jeruk, tomat dan, jambu biji adalah pilihan yang tepat. Selain harganya murah, buah-buahan itu juga gampang dtemukan di pasar-pasar tradisional.

Hindari konsumsi vitamin C yang terdapat dalam suplemen karena justru akan memicu bau mulut.