Saturday, March 22, 2014

Permasalahan Gigi Anak & Penanganannya di Majalah Mom Dad & I edisi Maret-April 2014


Menurut drg. Linus Boekitwetan, M. Kes (Ort), penulisan artikel ini dimaksudkan untuk memberi gambaran secara umum mengenai anatomi, pertumbuhan gigi (erupsi), permasalahan gigi anak yang sering dihadapi, dan bagaimana penanganannya. Secara anatomi sendiri, gigi tetap maupun gigi susu terdiri dari 3 bagian utama, yaitu email, dentin dan pulpa.  Pulpa berisi pembuluh darah dan syaraf gigi. Gigi susu memiliki email dan dentin yang lebih kecil dari gigi tetap, tetapi memiliki pulpa yang lebih besar dari gigi tetap. Karena kamar pulpa yang besar, maka gigi anak menjadi lebih sensitif dibanding gigi tetap.
Jumlah gigi susu 20 buah dan gigi tetap 32 buah. Gigi susu tidak ada premolar dan molar ke 3. Yang harus diperhatikan gigi graham 1 (molar 1) waktu erupsi sekitar usia 6 tahun, tidak menggantikan gigi susu. Hal inilah yang sering luput dari perhatian orangtua, sehingga gigi tersebut paling sering berlubang karena tidak dijaga dan dirawat dengan baik. Seringkali orangtua mengganggap gigi tetap tersebut gigi susu. Sedangkan Gigi graham 3 (molar 3) waktu erupsi sekitar usia 17-25 tahun, seringkali posisi gigi ini miring dan mendorong gigi di depannya. Sehingga menyebabkan gigi menjadi berjejal.

Tiga Masalah Gigi Pada Anak
  
1. Karies (gigi berlubang)
Penyebab karies gigi adalah terpaparnya gigi dalam waktu yang lama oleh asam sehingga mineral email gigi larut. Asam tersebut disebakan bakteri terutama streptococcus mutans di dalam mulut yang merubah gula dari makanan atau minuman menjadi asam. Biasanya pada anak atau balita disebabkan seringnya anak tertidur sambil mengkonsumi susu, jus, ASI, dll, sehingga sering juga disebut karies susu botol atau Nursing Bottle Caries.
Terendamnya gigi dalam cairan tersebut merupakan tempat ideal untuk bakteri berkembang biak dan menghasilkan asam. Ciri khas karies susu botol, gigi susu pada bagian atas berlubang terlebih dahulu baru kemudian gigi bawah. Jika karies baru mencapai email tidak ada gejala, jika mencapai dentin biasanya ngilu jika makan atau minum dingin atau manis, jika rangsangan hilang maka tidak sakit lagi. Jika sudah mencapai pulpa biasanya akan sakit terus menerus, bahkan sampai tidak bisa tidur.

Penanganannya : 
     * Bersihkan gigi anak anda dengan kain kasa atau sikat gigi 2 kali sehari, pagi setelah makan dan malam sebelum tidur.
      * Gunakan pasta gigi tanpa fluoride, jika anak anda belum bisa meludah dengan baik.
     * Ajak anak Mom&Dad cek rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan – 1 tahun sekali, jika gigi anak Mom&Dad tidak ada masalah tidak apa-apa, karena perkenalan dengan alat-alat dan dokter gigi akan membuat anak terbiasa sehinggatidak takut ke dokter gigi sampai dewasa nanti.
      * Pada malam hari sebisa mungkin jika anak mau tidur berikan saja air putih.    
      * Batasi makanan dan minuman yang manis seperti coklat, permen, dll.
     * Jika lubang pada email dan dentin bisa langsung ditambal, untuk lubang yang sudah mencapai pulpa perlu perawatan lebih lanjut.

      2. Gingivitis dan Periodontitis
Awal mula terjadinya gingivitis atau peradangan pada gusi yang akan berlanjut menjadi periodontitis jika sudah terdapat kerusakan tulang di sekitar gigi adalah plak dan karang gigi. Peradangan pada gusi gejala yang mudah terlihat adalah gusi pada gigi tersebut lebih merah daripada gusi pada gigi di sebelahnya, bengkak, dan waktu sikat gigi akan berdarah. Lapisan yang menempel pada permukaan gigi terdiri dari sisa makanan, bakteri dan mikroorganisme lainnya disebut plak, jika plak mengalami kalsifikasi dan mengeras disebut karang gigi.

Penanganannya :
      * Jika masih plak, bisa dibersihkan dengan sikat gigi biasa, tetapi jika sudah terbentuk karang gigi harus ke dokter gigi dan dibersihkan menggunakan scaler.
      * Biasanya gingivitis akan sembuh dengan sendirinya, jika gigi sudah dibersihkan.

3. Gigi berjejal
Gigi berjejal dan tidak teratur bisa disebabkan gigi lebih besar dibanding ruangan yang tersedia, biasanya dipengaruhi oleh faktor genetik. Bisa juga disebabkan gigi susu tanggal terlalu cepat sementara gigi tetap belum waktunya erupsi, akibatnya gigi susu di sebelahnya bergeser sehingga tidak ada ruangan untuk erupsi gigi tetap.
Gigi susu tanggal terlalu cepat bisa disebabkan oleh karies, atau trauma pada gigi akibat jatuh, dll. Posisi gigi tetap yang akan erupsi tidak berada persis di bawah akar gigi susu, sehingga jika tumbuh biasanya posisi gigi tetap di belakang gigi susu.

Penanganannya :  
* Rawat gigi susu tersebut supaya tidak berlubang sampai waktunya tanggal.
* Jika memang gigi susu sudah tanggal dan gigi tetap belum waktunya erupsi, ruangan bisa dijaga dengan alat space maintainer.
* Jika gigi berjejal dan tidak rapi, bisa dirapikan dengan kawat gigi, biasanya pemasangan kawat gigi permanen pada anak usia 12 tahun, yang gigi tetapnya sudah erupsi.

Tuesday, March 4, 2014

Penting Rawat Gigi Ibu Hamil dan Balita di Majalah Sang Buah Hati edisi Feb - Mar 2014



TIPS KESEHATAN GIGI untuk IBU HAMIL

1.      Segera periksa gigi dan gusi ke dokter. Jangan lupa beritahu bahwa Anda sedang hamil, ini berkaitan dengan obat-obatan yang diberikan jika diperlukan atau perawatan yang perlu ditunda. Juga pada waktu rontgen, harus menggunakan lead apron (pelindung dari timbal) jika memang terpaksa harus di-rontgen.
2.      Rajin sikat gigi minimal 2x sehari dengan durasi minimal 2 menit. Jangan lupa flossing menggunakan dental floss (benang gigi) untuk membersihkan sisa makanan yang menyelip di antara gigi.
3.      Jika terdapat morning sickness, jangan langsung menyikat gigi setelah muntah karena asam lambung yang berkontak dengan gigi dapat menyebabkan erosi pada email. Jadi setelah muntah sebaiknya kumur-kumur dahulu dengan air putih
4.      Jaga asupan gizi, terutama makanan yg mengandung vitamin A,C, D, kalsium, fosfor. Kurangi makanan yg mengandung gula dan asam karena berpotensi merusak gigi
5.      Pencabutan gigi pada triwulan 1 kehamilan sebaiknya dihindari, karena dapat mengakibatkan reaksi terhadap janin akibat obat anestesi dan kontraksi karena pencabutan.

TIPS MENJAGA KESEHATAN GIGI ANAK

1.     Bersihkan gigi anak Anda dengan kain kasa atau sikat gigi 2 hari sekali, pagi setelah makan dan malam sebelum tidur. Gunakan pasta gigi tanpa fluoride, jika anak Anda belum bisa meludah dengan baik. 
2.     Ajak anak cek rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sampai 1 tahun sekali. Jika gigi anak Anda tidak ada masalah tidak apa-apa, karena perkenalan dengan alat-alat dan dokter gigi akan membuat anak terbiasa sehingga tidak takut ke dokter gigi sampai dewasa nanti. 
3.     Pada malam hari sebisa mungkin sebelum tidur berikan saja air putih.
4.     Batasi makanan dan minuman yang manis seperti coklat dan permen.
5.     Jika lubang pada email dan dentin bisa langsung ditambal, untuk lubang yang sudah mencapai pulpa perlu perawatan lebih lanjut.