Saturday, February 17, 2018

Drg. Linus Boekitwetan: Saya Tidak Pernah Menyarankan Pasien Pakai Albothyl di Trubus.id 17 Februari 2018




Trubus.id -- Terkait kandungan policresulen sebesar 36 persen di Albothyl, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menarik izin edar produk tersebut dari pasaran. 

Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) menyebut, penggunaan konsentrat policresulen 36 persen untuk sariawan memang tidak dianjurkan. Meski efektif menghilangkan nyeri sariawan, obat ini bisa memicu iritasi pada mukosa atau lapisan tipis di rongga mulut.

“Sebenarnya, saya sudah mendengar hal ini dari dulu, sekitar 4 tahun yang lalu,” kata drg. Linus Boekitwetan, M.Kes, saat dihubungi Trubus.id melalui telepon, Sabtu (17/2).

Drg. Linus mengatakan jika sejak dulu, ia tidak pernah menyarankan pasiennya untuk menggunakan Albothyl.

“Tapi memang, masih bersifat himbauan karena belum ada pernyataan resmi dari BPOM,” bebernya.

Alih-alih menggunakan Albothyl, drg. Linus menyarankan pasiennya untuk menggunakan obat yang bisa membantu mengurangi rasa sakit akibat sariawan sekaligus mencegah penyakit ini tambah parah.

“Saya menggunakan produk dengan kandungan bahan alaminya yang banyak memiliki khasiat. Misalnya, ekstrak lidah buaya yang memang sudah terkenal memiliki banyak khasiat. Berguna untuk menyembuhkan luka, mengurangi nyeri dan mencegah infeksi. Bersifat antiinflamasi, antiseptik dan analgesic,” jelas drg. Linus.

Sebaiknya, produk yang digunakan untuk mengobati sariawan mengandung sodium hyaluronate, berguna untuk melembapkan dan membantu menyembuhkan luka. Memiliki efek hidrasi dan berfungsi sebagai pelembab dan healing wound effect

“Kandungan penting lainnya ialah glychyrretinic, berfungsi untuk mengurangi bengkak dan nyeri. Juga polyvinylpyrrolidone yang berfungsi untuk pembentukan lapisan pelindung, bekerja membentuk suatu lapisan pelindung terhadap ulkus di mukosa mulut yang bertahan selama beberapa jam,” urainya.

Perlu diketahui, penyebab sariawan bisa karena tergigit, gesekan dengan kawat gigi.

“Atau karena gigi yang tajam akibat lubang, stres, dan yang lain-lain,” urainya.