Saturday, April 7, 2018

Gigi Bumil Bermasalah, Sang Janin Jadi Susah di Tabloid Nova edisi 1572/XXX (9-15 April 2018)



Jangan anggap sepele gusi berdarah atau gigi berlubang. Terutama buat ibu hamil. Tak mau, kan, lantaran malas periksa gigi dan mulut, si kecil jadi lahir prematur?

Tak salah jika para ibu hamil (bumil) lebih memprioritaskan perawatan khusus sebelum melahirkan. Misal, perawatan payudara untuk memperlancar ASI, atau senam hamil untuk memperlancar proses melahirkan.
Namun, semua itu belum cukup demi hadirnya bayi yang sehat.
Bahkan, bumil yang melupakan pentingnya perawatan gigi dan mulut, bisa berakibat fatal buat kesehatan sang janin.
“Keadaan rongga mulut ibu hamil sangat mempengaruhi kondisi bayi yang dikandungnya. Jika seorang ibu menderita infeksi periodontal saat hamil, akan memiliki resiko lebih besar untuk melahirkan bayi dengan berat lahir rendah, atau bahkan mengalami kelahiran prematur,” ucap Drg. Linus Boekitwetan, M.Kes.
Penyakit periodontal adalah infeksi gusi dan tulang pendukung gigi yang disebabkan oleh plak dan karang gigi. Masalah ini bisa saja terjadi sebelum kehamilan, tapi jika tidak segera diberi penanganan, keadaannya semakin parah saat ibu sedang hamil.
Bahkan menurut penelitian dari Case Western Reserve University, dampak paling parah dari infeksi gusi pada ibu hamil adalah keguguran. Hal ini dikarenakan kuman Fusobacterium nucleatum yang menginfeksi gusi ibu, juga ditemukan dalam tubuh janin.
Wah, jadi apa yang harus dilakukan bumil?

Air Liur Lebih Asam
            Sebelumnya, kita perlu lebih tahu dulu kenapa bumil rentan masalah kesehatan gigi dan mulut.
Ibu hamil biasanya mengalami karies atau gigi berlubang. Hal ini dikarenakan ibu hamil lebih sering lapar. Maklum, sebagai ibu kita tidak hanya memenuhi gizi diri sendiri, tapi juga janin yang kita kandung. Alhasil, kita jadi lebih sering ngemil yang mengandung gula berlebih. Selain itu air liur di rongga mulut juga lebih asam, karena mual dan muntah, sehingga mempercepat gigi berlubang.
Gigi berlubang bisa menyebabkan si ibu tidak dapat mengunyah makanan dengan baik. Dampaknya? Gizi yang diterima janin berkurang. Makanya, bayi mengalami gangguan pertumbuhan dalam kandungan.
Gusi ibu hamil juga sering berdarah ketika sedang menyikat gigi. Gangguan ini dikenal dengan istilah pregnancy gingivitis. Gusi terlihat lebih merah disebabkan perubahan hormon. Hal ini menyebabkan gusi memberikan respon berlebihan terhadap bakteri maupun iritasi pada rongga mulut.
Masalah lain yang sering muncul pada bumil juga adalah epulis gravidarum, atau pertumbuhan berlebih pada gusi yang terlihat seperti tumor.
Tapi tenang, “Ini tidak berbahaya. Hanya menimbulakan rasa tidak nyaman pada gigi dan mulut. Penyebabnya belum diketahui secara pasti, tapi faktor utamanya karena kebersihan mulut dan perubahan hormon. Keadaan ini akan hilang dengan sendirinya setelah bayi lahir,” pesan drg. Linus.
            Karenanya, di saat hamil kita juga jangan malas melakukan check up kesehatan gigi ke dokter. Toh, perawatan kesehatan gigi pada ibu hamil tergolong aman, asal di bawah pantauan dokter.
            Misalnya, tidak menggunakan x-ray. Kalaupun dalam keadaan darurat yang mengharuskan melakukan dental x-ray, maka harus menggunakan proteksi yang maksimal, dan dengan dosis radiasi yang rendah. Hal ini bertujuan untuk menghindari janin terpapar sinar radiasi dari x-ray.
            Jika pun harus cabut gigi sebaiknya hanya dilakukan pada usia kehamilan trimester kedua, atau 4-6 bulan. Sedangkan penambalan dan pembersihan karang gigi dapat dilakukan selama masa kehamilan.
            Namun, memeriksa kesehatan gigi dan mulut jangan hanya sesekali. Lakukan berkala. Baik itu saat merasa sakit, maupun tidak. Bahkan idealnya, pemeriksaan bisa kita lakukan saat sedang merencanakan kehamilan. Sehingga, saat hamil kondisi kesehatan gigi dan mulut sudah dalam keadaan baik.
            Nah, jika demi terhindar dari dampak buruk gara-gara kesehatan gigi pada masa kehamilan bermasalah, kita bisa melakukan beberapa cara mudah, seperti yang disarankan oleh drg. Linus berikut ini.

1.      Berkumur
Ibu hamil tentu sering mengalami rasa mual berlebihan, bahkan sampai menimbulkan muntah-muntah. Akan tetapi jangan buru-buru langsung menyikat gigi, melainkan dinetralkan terlebih dahulu kadar asam pada mulut. Caranya? “Kumur-kumur dengan segelas air yang dicampur 1 sendok teh soda kue. Lalu menyikat gigi setelah 1 jam,” ucap drg. Linus.

2.      Jauhi Makanan Manis
Apa yang dikonsumsi oleh ibu hamil selama 9 bulan sangat mempengaruhi perkembangan bayi di dalam kandungan, termasuk gigi. Oleh sebab itu, mengatur pola makan yang baik dan diet seimbang sangatlah penting. Perbanyak makan sayur dan buah-buahan. Paling penting, kurangi makanan yang mengandung terlalu banyak gula.

3.      Sikat Gigi
Menyikat gigi sebanyak 2 kali sehari. Pertama, pagi setelah sarapan (bukan sebelum sarapan, ya.) Lalu malam sebelum tidur. Oh, iya, sebaiknya menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride, zat yang melindungi gigi dari kerusakan. Jangan lupa pakai sikat gigi dengan bulu yang halus.

4.      Rutin Periksa
Penting untuk diingat! Sebaiknya, perawatan gigi dan mulut dilakukan sampai tuntas, walaupun sudah tidak ada rasa sakit. Karena penyakit gigi dan mulut yang tidak tuntas dirawat akan jadi sumber infeksi.

Tuesday, April 3, 2018

Tips Merapihkan Gigi Sebelum Hari H di Mylemariage.com 3 April 2018




Jika hari H anda masih sekitar 1-2 tahun kemudian, maka lebih banyak pilihan yang tersedia untuk merapihkan gigi anda.

Pilihan untuk merapihkan gigi secara garis besar ada 2 macam, yang melekat pada gigi secara permanen dan yang bisa dilepas pasang sendiri.Yang melekat pada gigi antara lain metal bracesclear braces atau lingual braces. Yang bisa dilepas pasang sendiri adalah clear aligner atau lebih dikenal dengan Invisalign.

Lingual braces sudah mulai ditinggalkan dan digantikan dengan clear aligner, meskipun tidak terlihat dari depan, tetapi penggunaan nya tidak nyaman karena diletakkan di belakang gigi.

Untuk clear aligner, keunggulannya adalah tidak terlihat, baik pada waktu pre-wedding maupun hari H, bisa dilepas sewaktu makan dan sikat gigi, sehingga nyaman dan sangat baik secara estetik.

Jika hari H anda sekitar 6 bulan kemudian, tentu saja pilihan menjadi lebih sedikit yaitu hanya pada clear aligner dan veneer. Tetapi jika budget anda terbatas untuk menggunakan clear aligner, ada solusinya dengan menggunakan metal braces, tetapi minta dilepas pada waktu pre-wedding dan hari H kemudian dipasang kembali setelah selesai. Tentu saja waktu perawatan menjadi lebih lama karena harus dilepas dan dipasang kembali, tetapi setidaknya selama 6 bulan tersebut gigi anda sudah tampak lebih rapih waktu tersenyum.

Alternatif lain bisa menggunakan veneer, tetapi untuk jangka panjang tidak disarankan,  meskipun bisa langsung terlihat rapih giginya tetapi dibutuhkan preparasi atau dikecilkan giginya pada bagian labial atau permukaan gigi minimal 0,5 mm, bahkan lebih dan seumur hidup harus menggunakan veneer. Jika veneer pecah, rusak, atau lepas maka harus diganti dengan yang baru,  tentu saja membutuhkan biaya lagi.

Keuntungan yang di dapat selain gigi yang rapih, senyum yang indah dan menawan pada waktu hari H, kamu juga mendapatkan gigi yang sehat. Karena perawatan dan deteksi dini lubang gigi menjadi lebih mudah. Lain hal nya dengan gigi yang bertumpuk atau berjejal, menjaga kebersihan gigi pun lebih sulit, sehingga lebih mudah berlubang. Lubang baru terlihat setelah gigi menjadi rapih. (Drg. Linus Boekitwetan, M.Kes)