Sunday, May 20, 2018

Ini Dia Penyebab Bau Mulut Orang yang Sedang Puasa di Useetv.com 20 Mei 2018

 


Bau mulut atau halitosis menjadi masalah utama Anda yang sedang berpuasa. Meski terkesan sepele, tak sedikit yang mengeluhkan bau mulut yang membandel. Untuk mengatasi bau mulut, Anda wajib mengenali dulu penyebabnya.

Pada dasarnya, penyebab bau mulut yang timbul kala berpuasa sama dengan bau mulut biasa yaitu kondisi gigi dan mulut yang kurang bersih. Akibatnya menurut Drg. Linus Boekitwetan, M.Kes, sisa-sisa makanan menumpuk di permukaan lidah, di antara gigi, dan gusi hingga menjadi tempat bagi bakteri untuk berkembang biak. Kondisi ini diperparah dengan produksi air liur yang berkurang selama berpuasa.

“Produksi air liur menjadi lebih sedikit pada waktu berpuasa karena tidak ada rangsangan dari makanan dan minuman yang dikonsumsi,” beri tahu pendiri Linus Boekitwetan Dental Care ini kepada Bintang, pekan lalu.

Padahal, air liur kaya manfaat dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Di antaranya, sebagai pembersih alami mulut dan mengandung enzim antibakteri. Alhasil, produksi air liur yang berkurang mendorong bakteri di mulut lebih aktif bekerja.

Bakteri yang patut diwaspadai adalah bakteri anaerob gram negatif. Mengutip pendapat Dr. Harold Katz dari The California Breath Clinics, bakteri jenis ini adalah patogen atau rentan menyebabkan penyakit. Salah satunya sebagai penyebab bau mulut akut.

Cara kerja bakteri ini pada mulut yaitu dengan mengonsumsi sisa makanan yang mengandung protein. Hidup di sela permukaan lidah, di belakang tenggorokan, dan di celah gigi, bakteri ini menghindari paparan oksigen sambil terus mengonsumsi partikel makanan.




Waspadai Masalah Gigi Penyebab Bau Mulut Saat Puasa Ramadan di Tempo.co 20 Mei 2018

 


TEMPO.CO, Jakarta - Rutin merawat gigi dan mulut tidak cukup. Drg. Linus Boekitwetan, M.Kes berharap masyarakat lebih peka terhadap masalah pada gigi, yang dapat menyebabkan bau mulut, terutama saat menjalankan puasa Ramadan seperti sekarang.

“Misalnya lubang pada gigi harus ditambal, sisa akar gigi bisa segera dicabut, gusi berdarah bisa jadi disebabkan karang gigi, jadi harus dibersihkan karangnya,” ujar Linus.

Tujuannya agar masalah gigi tak memicu masalah baru termasuk menyebabkan bau mulut. 

Selain anjuran umum memeriksakan gigi setiap 6-12 bulan sekali, Linus mengimbau untuk berkonsultasi ke dokter gigi sebelum menjalani ibadah puasa. Tes kesehatan umum juga disarankan supaya ibadah puasa berjalan lancar tanpa gangguan bau mulut.

“Cek kesehatan seluruh tubuh secara berkala untuk memastikan tidak ada penyakit sistemik yang menyebabkan bau mulut atau obat-obatan yang dikonsumsi tidak menyebabkan produksi kelenjar air liur berkurang," kata Linus.

Gangguan Pada Gigi dan Tubuh Saat Berpuasa di Tabloidbintang.com 20 Mei 2018


TABLOIDBINTANG.COM - Rutin merawat gigi dan mulut tidak cukup. Drg. Linus Boekitwetan, M.Kes berharap masyarakat lebih peka terhadap masalah pada gigi.

“Misalnya lubang pada gigi harus ditambal, sisa akar gigi bisa segera dicabut, gusi berdarah bisa jadi disebabkan karang gigi jadi harus dibersihkan karangnya,” Linus menjelaskan.

Tujuannya, agar masalah gigi tak memicu masalah baru termasuk menyebabkan bau mulut.

Selain anjuran umum memeriksakan gigi setiap 6-12 bulan sekali, Linus mengimbau untuk berkonsultasi ke dokter gigi sebelum menjalani ibadah puasa. Tes kesehatan umum juga disarankan supaya ibadah puasa berjalan lancar tanpa gangguan bau mulut.

“Cek kesehatan seluruh tubuh secara berkala untuk memastikan tidak ada penyakit sistemik yang menyebabkan bau mulut atau obat-obatan yang dikonsumsi tidak menyebabkan produksi kelenjar air liur berkurang," pungkas Linus.


https://aura.tabloidbintang.com/kesehatan/read/101338/gangguan-pada-gigi-dan-tubuh-saat-berpuasa

Thursday, May 17, 2018

Agar Tidak Bau Mulut Saat Puasa, Ini Solusinya di Trubus.id 17 Mei 2018



Trubus.id --Trubus Mania, jangan menjadikan puasa sebagai alasan bagi kalian untuk tidak memperhatikan kesehatan gigi dan mulut, ya! Hal normal ketika puasa, mulut kita mengeluarkan bau tidak sedap yang khas karena memang produksi air liur berkurang, menyebabkan mulut kering.

Agar tidak bau mulut ketika berpuasa, drg. Linus Boekitwetan, M.Kes yang berpraktik di Linus Boekitwetan Dental Care, Jakarta Barat ini memberikan solusi tepat buat Trubus Mania agar tidak bau mulut.

1. Sikat gigi secara teratur sehari 2 kali dengan odol yang mengandung fluoride, setelah makan pagi dan malam sebelum tidur. Setelah itu, gunakan dental floss atau benang gigi untuk membersihkan sisa-sisa makanan di antara sela gigi.

2. Jangan lupa membersihkan permukaan lidah, terutama di bagian belakang lidah karena biasanya, di sana tempat banyak bakteri berkumpul.

3. Selalu melepas gigi palsu lepasan Anda sebelum tidur. Bersihkan dengan baik sebelum dipakai kembali keesokan harinya.

4. Jika ingin menggunakan obat kumur, sebaiknya yang non alkohol. Obat kumur yang mengandung alkohol dapat menyebabkan rongga mulut menjadi lebih kering.

5. Perbanyak minum air putih untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh dan kelembapan rongga mulut agar tidak kering.

6. Konsumsi makanan sehat, hindari rokok dan alkohol.

7. Cek kesehatan gigi dan mulut secara rutin ke dokter gigi setiap 6 hingga 12 bulan sekali. Selain pemeriksaan rutin, jangan lupa membersihkan plak dan karang gigi.

8. Cek kesehatan keseluruhan tubuh Anda secara berkala untuk memastikan tidak ada penyakit sistemik yang menyebabkan bau mulut. Pastikan jika obat-obatan yang dikonsumsi tidak menyebabkan berkurangnya produksi kelenjar air liur.

Bagaimana Trubus Mania, sudah tahu kan? So, selamat menjalankan ibadah puasa ya. Tentunya, mulut kalian sudah tidak bau lagi kan?

https://ramadan.trubus.id/baca/10827/agar-tidak-bau-mulut-saat-puasa-ini-solusinya

Terungkap, Penyebab Bau Mulut Saat Puasa di Trubus.id 17 Mei 2018



Trubus.id --Trubus Mania, kalian puasa enggak? Pastinya kan? Tidak sekadar menahan lapar, haus serta emosi saja loh, kalian yang berpuasa harus tetap memperhatikan kesehatan mulut dan gigi agar tidak bau. Jangan sampai teman kalian menutup hidungnya ketika sedang berbicara dengan kalian.

Dikatakan drg. Linus Boekitwetan, M.Kes, ada empat faktor penyebab bau mulut. Kebersihan gigi dan mulut yang tidak baik merupakan penyebab utama bau mulut.

“Sisa-sisa makanan yang menumpuk di permukaan lidah, sela-sela di antara gigi, lubang gigi yang tidak ditambal, gigi palsu yang tidak dibersihkan ini merupakan tempat bagi bakteri untuk berkembang biak. Bakteri penyebab bau mulut biasanya bakteri anaerob gram negatif yang melepaskan zat sulfur, dan zat lain, di antaranya Prevotella (Bacteroides) melaninogenica, Treponema denticola, Porphyromonas gingivalis, Porphyromonas endodontalis, Prevotella intermedia,” kata drg. Linus kepada Trubus.id melalui email, Kamis (17/5)

Faktor kedua yang menyebabkan bau mulut ialah mulut kering. Ketika produksi saliva atau air liur berkurang, dapat membuat mulut kering dan kemudian menimbulkan bau tidak sedap. Saliva adalah agen pembersih alami, menjaga kestabilan asam basa rongga mulut yang mengandung enzim pencernaan, enzim antibakteri, dan lain-lain.

“Saat puasa, tentu saja produksi saliva atau air liur menjadi lebih sedikit karena tidak ada stimulasi atau rangsangan dari makanan dan minuman yang dikonsumsi. Konsumsi obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan produksi air liur menjadi berkurang,” ucap dokter gigi yang membuka praktik pribadi di Linus Boekitwetan Dental Care, Jakarta Barat ini.

Fakor ketiga penyebab bau mulut ialah makanan dan minuman yang dikonsumsi, seperti bawang, kopi, rokok, petai.

“Yang terakhir ialah seseorang yang menderita penyakit sistemik tertentu seperti diabetes, chronic sinusitis, chronic bronchitis, gastroesophageal reflux disease (GERD). Penyakit itu bisa menyebabkan bau mulut,” ujar drg. Linus

https://ramadan.trubus.id/baca/10825/terungkap-penyebab-bau-mulut-saat-puasa

Monday, May 14, 2018

Menangkal Bau Mulut Membandel Kala Berpuasa di Tabloid Bintang Indonesia edisi 1401 Mei 2018




Bau mulut atau halitosis jadi masalah utama Anda yang sedang berpuasa. Meski terkesan sepele, tak sedikit yang mengeluhkan bau mulut yang membandel. Untuk mengatasi bau mulut, Anda wajib mengenali dulu penyebabnya. 

Pada dasarnya, penyebab bau mulut yang timbul kala berpuasa sama dengan bau mulut biasa yaitu kondisi gigi dan mulut yang kurang bersih. Akibatnya menurut Drg. Linus Boekitwetan, M.Kes, sisa-sisa makanan menumpuk di permukaan lidah, di antara gigi, dan gusi hingga menjadi tempat bagi bakteri untuk berkembang biak. Kondisi ini diperparah dengan produksi air liur yang berkurang selama berpuasa. 

"Produksi air liur menjadi lebih sedikit pada waktu berpuasa karena tidak ada rangsangan dari makanan dan minuman yang dikonsumsi," beri tahu pendiri Linus Boekitwetan Dental Care ini kepada Bintang pekan lalu. Padahal, air liur kaya manfaat dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Di antaranya, sebagai pembersih alami mulut dan mengandung enzim antibakteri, Alhasil, produksi air liur yang berkurang mendorong bakteri di mulut lebih aktif bekerja. 

Bakteri Pemicu Bau Mulut
Bakteri yang patut diwaspadai adalah bakteri anaerob gram negatif. Mengutip pendapat Dr. Harold Katz dari The California Breath Clinics, bakteri jenis ini adalah patogen atau rentan menyebabkan penyakit. Salah satunya sebagai penyebab bau mulut akut. Cara kerja bakteri ini pada mulut yaitu dengan mengonsumsi sisa makanan yang mengandung protein. Hidup di sela permukaan lidah, di belakang tenggorokan dan di celah gigi, bakteri ini menghindari paparan oksigen sambil terus mengonsumsi partikel makanan. Jenis bakteri ini juga mengonsumsi lendir dan jaringan mati pada pipi dan gusi. 

Lantas, bagaimana cara mencegah bakteri ini terus berkembang terutama kala berpuasa? Kuncinya, mulai dengan mengatasi mulut kering ketika berpuasa. Drg. Linus mengingatkan untuk tidak memperparah kondisi mulut yang sudah kering. Misalnya dengan minum minuman beralkohol atau merokok. Karena kedua kebiasaan ini punya kecenderungan membuat mulut makin kering. Selain itu, jenis makanan yang dikonsumsi wajib dijaga. Misalnya makanan yang mengandung bawang dan petai. Tidak ketinggalan, penggunaan obat kumur wajib diperhatikan. "Sebaiknya pilih obat kumur yang non alkohol supaya rongga mulut tidak menjadi semakin kering," ucap dokter yang mendapat gelar Magister di bidang Ortodontik ini. 

Penggunaan obat kumur juga harus dibarengi dengan perawatan gigi yang teratur. Bukan cuma menyikat gigi teratur dengan pasta gigi mengandung fluoride, yang tak kalah penting adalah membersihkan sisa makanan pada sela gigi dengan benang gigi. Permukaan lidah tak boleh luput dibersihkan pula. "Terutama di bagian belakang lidah karena biasanya di sana tempat banyak bakteri berkumpul," ujar Drg. Linus. Bagi yang menggunakan gigi palsu lepasan, disarankan untuk melepas dan membersihkannya sebelum tidur dan baru dipakai keesokan harinya. 

Gangguan Pada Gigi dan Tubuh
Rutin merawat gigi dan mulut tidak cukup. Drg. Linus berharap masyarakat lebih peka terhadap masalah pada gigi. "Misalnya lubang pada gigi harus ditambal, sisa akar gigi bisa segera dicabut, gusi berdarah bisa jadi disebabkan karang gigi jadi harus dibersihkan karangnya," Drg. Linus menjelaskan. Tujuannya, agar masalah gigi tak memicu masalah baru termasuk menyebabkan bau mulut. 

Selain anjuran umum memeriksakan gigi setiap 6-12 bulan sekali, Drg. Linus mengimbau untuk berkonsultasi ke dokter gigi sebelum menjalani ibadah puasa. Tes kesehatan umum juga disarankan supaya ibadah puasa berjalan lancar tanpa gangguan bau mulut. "Cek kesehatan seluruh tubuh secara berkala untuk memastikan tidak ada penyakit sistemik yang menyebabkan bau mulut atau obat-obatan yang dikonsumsi tidak menyebabkan produksi kelenjar air liur berkurang," pungkas Drg. Linus.