Monday, May 14, 2018

Menangkal Bau Mulut Membandel Kala Berpuasa di Tabloid Bintang Indonesia edisi 1401 Mei 2018




Bau mulut atau halitosis jadi masalah utama Anda yang sedang berpuasa. Meski terkesan sepele, tak sedikit yang mengeluhkan bau mulut yang membandel. Untuk mengatasi bau mulut, Anda wajib mengenali dulu penyebabnya. 

Pada dasarnya, penyebab bau mulut yang timbul kala berpuasa sama dengan bau mulut biasa yaitu kondisi gigi dan mulut yang kurang bersih. Akibatnya menurut Drg. Linus Boekitwetan, M.Kes, sisa-sisa makanan menumpuk di permukaan lidah, di antara gigi, dan gusi hingga menjadi tempat bagi bakteri untuk berkembang biak. Kondisi ini diperparah dengan produksi air liur yang berkurang selama berpuasa. 

"Produksi air liur menjadi lebih sedikit pada waktu berpuasa karena tidak ada rangsangan dari makanan dan minuman yang dikonsumsi," beri tahu pendiri Linus Boekitwetan Dental Care ini kepada Bintang pekan lalu. Padahal, air liur kaya manfaat dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Di antaranya, sebagai pembersih alami mulut dan mengandung enzim antibakteri, Alhasil, produksi air liur yang berkurang mendorong bakteri di mulut lebih aktif bekerja. 

Bakteri Pemicu Bau Mulut
Bakteri yang patut diwaspadai adalah bakteri anaerob gram negatif. Mengutip pendapat Dr. Harold Katz dari The California Breath Clinics, bakteri jenis ini adalah patogen atau rentan menyebabkan penyakit. Salah satunya sebagai penyebab bau mulut akut. Cara kerja bakteri ini pada mulut yaitu dengan mengonsumsi sisa makanan yang mengandung protein. Hidup di sela permukaan lidah, di belakang tenggorokan dan di celah gigi, bakteri ini menghindari paparan oksigen sambil terus mengonsumsi partikel makanan. Jenis bakteri ini juga mengonsumsi lendir dan jaringan mati pada pipi dan gusi. 

Lantas, bagaimana cara mencegah bakteri ini terus berkembang terutama kala berpuasa? Kuncinya, mulai dengan mengatasi mulut kering ketika berpuasa. Drg. Linus mengingatkan untuk tidak memperparah kondisi mulut yang sudah kering. Misalnya dengan minum minuman beralkohol atau merokok. Karena kedua kebiasaan ini punya kecenderungan membuat mulut makin kering. Selain itu, jenis makanan yang dikonsumsi wajib dijaga. Misalnya makanan yang mengandung bawang dan petai. Tidak ketinggalan, penggunaan obat kumur wajib diperhatikan. "Sebaiknya pilih obat kumur yang non alkohol supaya rongga mulut tidak menjadi semakin kering," ucap dokter yang mendapat gelar Magister di bidang Ortodontik ini. 

Penggunaan obat kumur juga harus dibarengi dengan perawatan gigi yang teratur. Bukan cuma menyikat gigi teratur dengan pasta gigi mengandung fluoride, yang tak kalah penting adalah membersihkan sisa makanan pada sela gigi dengan benang gigi. Permukaan lidah tak boleh luput dibersihkan pula. "Terutama di bagian belakang lidah karena biasanya di sana tempat banyak bakteri berkumpul," ujar Drg. Linus. Bagi yang menggunakan gigi palsu lepasan, disarankan untuk melepas dan membersihkannya sebelum tidur dan baru dipakai keesokan harinya. 

Gangguan Pada Gigi dan Tubuh
Rutin merawat gigi dan mulut tidak cukup. Drg. Linus berharap masyarakat lebih peka terhadap masalah pada gigi. "Misalnya lubang pada gigi harus ditambal, sisa akar gigi bisa segera dicabut, gusi berdarah bisa jadi disebabkan karang gigi jadi harus dibersihkan karangnya," Drg. Linus menjelaskan. Tujuannya, agar masalah gigi tak memicu masalah baru termasuk menyebabkan bau mulut. 

Selain anjuran umum memeriksakan gigi setiap 6-12 bulan sekali, Drg. Linus mengimbau untuk berkonsultasi ke dokter gigi sebelum menjalani ibadah puasa. Tes kesehatan umum juga disarankan supaya ibadah puasa berjalan lancar tanpa gangguan bau mulut. "Cek kesehatan seluruh tubuh secara berkala untuk memastikan tidak ada penyakit sistemik yang menyebabkan bau mulut atau obat-obatan yang dikonsumsi tidak menyebabkan produksi kelenjar air liur berkurang," pungkas Drg. Linus.